Family Adventure… Long weekend kali ini untuk sementara gowes off
dulu… Hiiii... Raina dan Azi sejak sebulan lalu selalu saja mengajak Kami semua
untuk melihat air terjun. Welll…. Rengekan anak kecil yang setiap saat selalu
saja diulang akhirnya membuat kami menyerah… Sebuah perjalanan panjang pun kami
rencanakan untuk liburan keluarga kali ini.
Air terjun Cibeureum di Taman Nasional Gn.
Gede Pangrango menjadi tujuan kami kali ini. Sebulan sebelum hari “H”. Om Mull
dan Saya pun mencari barbagai macam informasi mengenai tempat penginapan yang
paling efisien. Pilihan pun akhirnya jatuh pada Home Stay 145…. Sebuah
penginapan dengan arsitektur Jadul yang cukup nyaman, jika berminat dapat
menghubungi Ibu Nuri (0813-1994-4068).
Day 1 (Let’s Getting Start). Dari Cilegon perjalanan kami mulai
dengan menaiki bus Primajasa Jurusan Kp. Rambutan (@28.000), dilanjut dengan
Bus Marita ¾ Jurusan Cianjur (@25.000) turunlah di pertigaan Cimacan – Cibodas.
Start jam 07:00 kami tiba di Cimacan jam 12:00… Ahai waktunya makan siang.
Tepat di pertigaan ini terdapat warung makan padang, mampirlah sejenak jika
lapar, harga bersahabat. Setelah perut terisi perjalanan dilanjutkan dengan
menaiki Angkot ke Home Stay 145 (@5.000), bilang aja mau ke rumah Pak Kliwon.
Sedikit Noted untuk Home Stay
145. Ini adalah Home Stay ala Back Packer jika orientasi anda hanya sebagai
tempat singgah pilihlah tempat ini, tapi sedikit saran… Pilihlah kamar yang
berada diatas, harga mungkin lebih mahal tapi pemandangan cukup indah terlebih
jika anda membawa keluarga…. Jangan pilih kamar yang berada di deretan Musholla.
Sesampainya di Home Stay kami istirahat sejenak untuk mengembalikan kembali stamina yang habis di perjalanan. Sore sekitar jam 16:00 perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan sampai ke pintu masuk Gn. Gede Pangrango. Raina dan Azi semakin merengek untuk melhat air terjun…. Xiiiiiii inilah anak kecil mereka taunya air terjun itu bagus dan belum sadar bahwa proses menuju kesana membutuhkan perjuangan.
Day 2 (The Journey). Tepat jam 07:00 kami pun start menuju pintu
masuk TNGP . Ditengah perjalanan sebelum gerbang masuk diantara pagar-pagar
wire mesh kami pun menyempatan diri untuk sarapan nasi uduk kuning, seorang
Nenek dengan ramah melayani kami. Harga yang ditawarkan pun tidak mahal sangat
bersahabat (nasi uduk kuning @3.000, telur @3.000, Gorengan @1.000, Sate kikil
@2.000).
Setelah melewati pintu masuk
Taman Nasional terdapat pos registrasi penyerahan dokumen bagi yang ingin naik
ke Puncak. Bagi yang hanya ingin melihat keindahan air terjun cukup membayar
@16.000 untuk WNI.
Dari sini, siapkan mental dan
stamina anda karena perjalanan mulai menanjak… Dengkul serasa mau copotttt… Perjalanan
menuju Pos 1 diawali dengan tanjakan
curam dimana batu kali menjadi pijakan, Semangat Raina dan Azi yang awalnya membara
mulai merengek lelah di trek ini.
Sesekali kami berhenti untuk sekedar menghela nafas dan menikmati keindahan
sekitar. Sebagai Taman Nasional, Gn. Gede Pangrango dikelola dengan penuh
kehati – hatian, alam benar- benar dijaga. Pendaki berpapasan satu per satu,
alunan tapak kaki menjadi harmoni indah Pagi itu.
Selepas Pos 1 pendakian dilanjutkan menuju ke Pos 2 (Telaga Biru), di trek ini kita akan bertemu dengan beberapa
ekor monyet ekor panjang, bunga – bunga terompet, dan suara ngengat yang sangat
keras. Sesekali juga terdengar suara “gendong Ibu, gendong Ayah, gendong Om, minum
Tante”…. Oh Raina Oh Azi…..
Dari Pos 2 (Telaga Biru) ke Pos 3 (Panyangcangan) Ini adalah trek yang paling berkesan, disini kami berjumpa dengan beberapa pendaki yang hendak menuju puncak, eitsss… Kesempatan baik janganlah disia-siakan, mumpung ada kawan perjalanan di trek ini kami banyak mengambil foto untuk sekedar mengingatkan kami di kemudian hari mengenai perjalanan kami hari ini.
Melewati Rawa Gayonggong diatas
jembatan beton merupakan pengalaman tak terlupakan (Dahulu trek ini adalah kayu).
Disini kita belajar bahwa Alam Indonesia sungguh sangat indah, maka jagalah…
rawatlah…
Selepas trek Rawa Gayonggong kita
akan bertemu dengan Pos 3 (Panyangcangan)
disini banyak berkumpul para pendaki yang hendak menuju ke Puncak TNGP atau
sekedar Camping. Dari sini suara air terjun sudah terdengar sangat jelas… Raina
dan Azi yang tadinya lesu kembali ceria mendengar dercikan suara air.
Sebetulnya hari ini tanggal 15 Mei
2015 adalah hari Ulang Tahun Perusahaan tempat saya nguli. Yah ibarat pepatah… “Sambil main air terjun
minum antangin” Saya pun menyempatkan diri memberikan ucapan Met Ultah ke 43
dari tempat yang dingin.
Air terjun TNGP hari ini begitu special…
2 Keluarga, 4 Sahabat, 2 Bocah Bawel Berhasil finished dengan ceria… Setiap
perjalanan selalu membawa cerita… Dan setiap cerita membutuhkan biaya…
Persiapkan dengan matang semua kemungkinan sebelum anda memulai sebuah
perjalanan…
Day 3 (What a Day) Segala yang indah akan berakhir pada waktunya,
tapi kenangan akan proses keindahan itu janganlah mudah untuk dilupakan. Sebelum
kembali ke Cilegon kami transit dahulu ke Rumah Mbahnya Raina dan Azi di Kalisari-Cijantung.
Jam 13:00 pas kami check out dari Home Stay 145… Tepat jam 13:30 bus Marita
jurusan Rambutan pun kami naiki… But…. Eng Ing Eng… bus sangat penuh, kami pun
terpaksa berdiri… Kecuali untuk ibu – ibu yang membawa anak diperbolehan duduk.
Diluar dugaan jalur buka tutup Puncak yang kearah bawah benar - benar menyiksa kali ini…. 6 jam kami tertahan
untuk bisa turun kebawah…. Aduh Kasian Azi dan Raina yang sudah mulai masuk
angin…. Dilalah jam 21:30 kami pun tiba di Kalisari - Cijantung.
Day 4 (Keramahan Sebuah Keluarga) Sungguh malu rasanya menginap di
rumah Keluarga Om Mull, keramahan yang diberikan melebihi standar Hotel Bintang
5. Kelelahan selama perjalanan terasa tak berarti ketika berada diantara
mereka. Senyum, tawa, kehangatan…. Menggantikan semua lelah, semua pilu… Terima
Kasih.
Satu jam sebelum makan siang kami disuguhkan mie ayam spesial yang berada tidak jauh dari rumah om Mull.... Rasanya Maknyossss...... Satu jam setelah makan mie ayam kami pun disuguhkan makan siang yang sungguh
luar biasa, wow... sehari disini berat naik 3 kg.
Perpisahan dengan Keluarga yang ramah ini membawa kesan haru untuk ditinggalkan. Kami kembali ke Cilegon via Terminal Bus kampung Rambutan tepat jam 13:00 dan tepat jam 18:00 kami pun tiba di rumah tercinta Palm Hills Estate Cilegon.
Perpisahan dengan Keluarga yang ramah ini membawa kesan haru untuk ditinggalkan. Kami kembali ke Cilegon via Terminal Bus kampung Rambutan tepat jam 13:00 dan tepat jam 18:00 kami pun tiba di rumah tercinta Palm Hills Estate Cilegon.
“Kita Pastinya Menginginkan Pengalaman
Indah Disetiap Moment Hidup, Bersiaplah Menghadapi Berbagai Macam Kemungkinan,
Karena Yang Indah itu Perlu Perjuangan…”