Halaman

Senin, 25 Mei 2015

Not Cycling Just Family Adventure @Taman Nasional Gn. Gede Pangrango

Family Adventure… Long weekend kali ini untuk sementara gowes off dulu… Hiiii... Raina dan Azi sejak sebulan lalu selalu saja mengajak Kami semua untuk melihat air terjun. Welll…. Rengekan anak kecil yang setiap saat selalu saja diulang akhirnya membuat kami menyerah… Sebuah perjalanan panjang pun kami rencanakan untuk liburan keluarga kali ini.

Air terjun Cibeureum di Taman Nasional Gn. Gede Pangrango menjadi tujuan kami kali ini. Sebulan sebelum hari “H”. Om Mull dan Saya pun mencari barbagai macam informasi mengenai tempat penginapan yang paling efisien. Pilihan pun akhirnya jatuh pada Home Stay 145…. Sebuah penginapan dengan arsitektur Jadul yang cukup nyaman, jika berminat dapat menghubungi Ibu Nuri (0813-1994-4068).  

Day 1 (Let’s Getting Start). Dari Cilegon perjalanan kami mulai dengan menaiki bus Primajasa Jurusan Kp. Rambutan (@28.000), dilanjut dengan Bus Marita ¾ Jurusan Cianjur (@25.000) turunlah di pertigaan Cimacan – Cibodas. Start jam 07:00 kami tiba di Cimacan jam 12:00… Ahai waktunya makan siang. Tepat di pertigaan ini terdapat warung makan padang, mampirlah sejenak jika lapar, harga bersahabat. Setelah perut terisi perjalanan dilanjutkan dengan menaiki Angkot ke Home Stay 145 (@5.000), bilang aja mau ke rumah Pak Kliwon.


Sedikit Noted untuk Home Stay 145. Ini adalah Home Stay ala Back Packer jika orientasi anda hanya sebagai tempat singgah pilihlah tempat ini, tapi sedikit saran… Pilihlah kamar yang berada diatas, harga mungkin lebih mahal tapi pemandangan cukup indah terlebih jika anda membawa keluarga…. Jangan pilih kamar yang berada di deretan Musholla.



Sesampainya di Home Stay kami istirahat sejenak untuk mengembalikan kembali stamina yang habis di perjalanan. Sore sekitar jam 16:00 perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan sampai ke pintu masuk Gn. Gede Pangrango. Raina dan Azi semakin merengek untuk melhat air terjun…. Xiiiiiii inilah anak kecil mereka taunya air terjun itu bagus dan belum sadar bahwa proses menuju kesana membutuhkan perjuangan.


Day 2 (The Journey). Tepat jam 07:00 kami pun start menuju pintu masuk TNGP . Ditengah perjalanan sebelum gerbang masuk diantara pagar-pagar wire mesh kami pun menyempatan diri untuk sarapan nasi uduk kuning, seorang Nenek dengan ramah melayani kami. Harga yang ditawarkan pun tidak mahal sangat bersahabat (nasi uduk kuning @3.000, telur @3.000, Gorengan @1.000, Sate kikil @2.000).


Setelah melewati pintu masuk Taman Nasional terdapat pos registrasi penyerahan dokumen bagi yang ingin naik ke Puncak. Bagi yang hanya ingin melihat keindahan air terjun cukup membayar @16.000 untuk WNI.

Dari sini, siapkan mental dan stamina anda karena perjalanan mulai menanjak… Dengkul serasa mau copotttt… Perjalanan menuju Pos 1 diawali dengan tanjakan curam dimana batu kali menjadi pijakan, Semangat Raina dan Azi yang awalnya membara mulai merengek lelah di trek  ini. Sesekali kami berhenti untuk sekedar menghela nafas dan menikmati keindahan sekitar. Sebagai Taman Nasional, Gn. Gede Pangrango dikelola dengan penuh kehati – hatian, alam benar- benar dijaga. Pendaki berpapasan satu per satu, alunan tapak kaki menjadi harmoni indah Pagi itu.



Selepas Pos 1 pendakian dilanjutkan menuju ke Pos 2 (Telaga Biru), di trek ini kita akan bertemu dengan beberapa ekor monyet ekor panjang, bunga – bunga terompet, dan suara ngengat yang sangat keras. Sesekali juga terdengar suara “gendong Ibu, gendong Ayah, gendong Om, minum Tante”…. Oh Raina Oh Azi…..


Dari Pos 2 (Telaga Biru) ke Pos 3 (Panyangcangan) Ini adalah trek yang paling berkesan, disini kami berjumpa dengan beberapa pendaki yang hendak menuju puncak, eitsss… Kesempatan baik janganlah disia-siakan, mumpung ada kawan perjalanan di trek ini kami banyak mengambil foto untuk sekedar mengingatkan kami di kemudian hari mengenai perjalanan kami hari ini. 

Melewati Rawa Gayonggong diatas jembatan beton merupakan pengalaman tak terlupakan (Dahulu trek ini adalah kayu). Disini kita belajar bahwa Alam Indonesia sungguh sangat indah, maka jagalah… rawatlah…



Selepas trek Rawa Gayonggong kita akan bertemu dengan Pos 3 (Panyangcangan) disini banyak berkumpul para pendaki yang hendak menuju ke Puncak TNGP atau sekedar Camping. Dari sini suara air terjun sudah terdengar sangat jelas… Raina dan Azi yang tadinya lesu kembali ceria mendengar dercikan suara air.






Sebetulnya hari ini tanggal 15 Mei 2015 adalah hari Ulang Tahun Perusahaan tempat saya nguli.  Yah ibarat pepatah… “Sambil main air terjun minum antangin” Saya pun menyempatkan diri memberikan ucapan Met Ultah ke 43 dari tempat yang dingin.


Air terjun TNGP hari ini begitu special… 2 Keluarga, 4 Sahabat, 2 Bocah Bawel Berhasil finished dengan ceria… Setiap perjalanan selalu membawa cerita… Dan setiap cerita membutuhkan biaya… Persiapkan dengan matang semua kemungkinan sebelum anda memulai sebuah perjalanan…    



Day 3 (What a Day) Segala yang indah akan berakhir pada waktunya, tapi kenangan akan proses keindahan itu janganlah mudah untuk dilupakan. Sebelum kembali ke Cilegon kami transit dahulu ke Rumah Mbahnya Raina dan Azi di Kalisari-Cijantung. Jam 13:00 pas kami check out dari Home Stay 145… Tepat jam 13:30 bus Marita jurusan Rambutan pun kami naiki… But…. Eng Ing Eng… bus sangat penuh, kami pun terpaksa berdiri… Kecuali untuk ibu – ibu yang membawa anak diperbolehan duduk. Diluar dugaan jalur buka tutup Puncak yang kearah bawah benar -  benar menyiksa kali ini…. 6 jam kami tertahan untuk bisa turun kebawah…. Aduh Kasian Azi dan Raina yang sudah mulai masuk angin…. Dilalah jam 21:30 kami pun tiba di Kalisari - Cijantung.







Day 4 (Keramahan Sebuah Keluarga) Sungguh malu rasanya menginap di rumah Keluarga Om Mull, keramahan yang diberikan melebihi standar Hotel Bintang 5. Kelelahan selama perjalanan terasa tak berarti ketika berada diantara mereka. Senyum, tawa, kehangatan…. Menggantikan semua lelah, semua pilu… Terima Kasih.

Satu jam sebelum makan siang kami disuguhkan mie ayam spesial yang berada tidak jauh dari rumah om Mull.... Rasanya Maknyossss...... Satu jam setelah makan mie ayam kami pun disuguhkan makan siang yang sungguh luar biasa, wow... sehari disini berat naik 3 kg.

Perpisahan dengan Keluarga yang ramah ini membawa kesan haru untuk ditinggalkan. Kami kembali ke Cilegon via Terminal Bus kampung Rambutan tepat jam 13:00 dan tepat jam 18:00 kami pun tiba di rumah tercinta Palm Hills Estate Cilegon.





Kita Pastinya Menginginkan Pengalaman Indah Disetiap Moment Hidup, Bersiaplah Menghadapi Berbagai Macam Kemungkinan, Karena Yang Indah itu Perlu Perjuangan…”  

Senin, 18 Mei 2015

Gowes Halus Pandeglang - Anyer 80 KM

Gowes halus kali ini sesuai  Tema yang dberikan oleh Panita adalah menjelajahi rute Pandeglang (alun-alun) sampai Anyer (Pisita Resort) sejauh 80 KM


Etafe 1 Alun – alun Pandeglang - Mathia’ul anwar global School (KM 27). Di etafe ini banyak diikuti oleh goweser  yang semangatnya masih membara. Salah satu peserta yang masih membara adalah Mr. Lee dari Karakatau Posco. Sebagai salah satu Ekspatriat yang mengikuti  event ini beliau sangat bersemangat. Saking semangatnya terkadang adrenalin mengalahkan segalanya, banyak goweser yang terlalu bersemangat sehingga tidak memperhatikan sekitar. Ada beberapa yang terjatuh karena menghantam lubang, atau saking asiknya sampai gowes kekencengan dan meninggalkan goweser lainnya.


Mr. Lee paham betul bahwa gowes bukan tentang seberapa kuat kita dapat mengayuh, atau seberapa cepat kita dapat sampai ke garis finish… Gowes itu soal menikmati trek yang ada, dan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengeluh dan kalah dengan diri sendiri. Terus fokus pada gowesan dan menikmati setiap moment yang ada…. Dari belakang saya terus mengikuti Mr. Lee sambil sesekali memberikan semangat dan sedikit trik dalam bersepeda. Gowesan demi gowesan secara perlahan membawa kami melewati Etafe 1 dengan penuh keceriaan.

Etafe 2 Mathia’ul anwar global School – Carita sea park (Km 52). Di Etafe 2 ini saya pun kehilangan kontak dengan Mr. Lee…. But…. Perjalanan selalu saja membawa teman, kali ini entah siapa namanya seorang pemuda dari KWT menjadi teman perjalanan gowes kali ini. Di tengah Trek sempat saya terpancing adrenalinnya untuk sprint dengan Pak Achmad KIEC melawan Road Bike Carbonnya…. Dipertigaan antara Labuan dan Tanjung Lesung saya spontan menarik rem karena teringat akan Warteg kenangan saat remaja dulu berpetualang ke Tanjung Lesung dengan teman –teman yang sedikit gila. Sesampainya di meeting point saya berfoto sejenak dengan Pak KS 1…. Dan tanpa disangka ternyata Mr. Lee mencari – cari saya di etafe 2 ini…. Heee baru kali ini ada ekspatriat yang minta no hp dan foto bersama.


Etafe 3 Carita sea park – Pisita resort (KM 80). Di Etafe terakhir ini hanya beberapa goweser saja yang masih bersemangat untuk lanjut gowes. Salah satunya adalah Pak Pohan, walau umur sudah diatas masa pensiun tapi semangatnya melebihi goweser lainnya. Sesekali beliau dengan ramahnya mengajak kami untuk berhenti sejenak menikmati segarnya kelapa muda. Kesempatan baik memang tidak boleh disia-siakan, kelapa muda diantara letihnya gowes sungguh luar biasa nikmatnya.


Sesampainya di Psita resort pas jam 13.30… Makan siang dan minuman segar sudah siap menanti… Gowes santai yang kadang bikin engga santai jika kita terlalu termakan adrenalin dan terlalu fokus pada garis Finsh….” Fokuslah pada Enjoy, dan Nikmati Setiap Gowesan…